Inilah Spesies yang Terancam Punah karena Manusia

Populasi satwa liar global akan menurun sebesar 67% pada tahun 2020 kecuali tindakan segera untuk mengurangi dampak manusia pada spesies dan ekosistem. Hal tersebut diungkapkan dalam laporan laporan berjudul Living Planet Index dari WWF dan ZSL. Dari gajah untuk belut, berikut adalah beberapa dari populasi satwa liar yang paling terpengaruh oleh aktivitas manusia, seperti dikutip dari The Guardian.

Populasi gajah afrika mendapat tekanan dari perburuan dan fragmentasi habitat. Populasi di Tanzania telah menurun 60% antara 2009 dan 2014. Foto: Martin Harvey / WWF / PA
Populasi gajah afrika mendapat tekanan dari perburuan dan fragmentasi habitat. Populasi di Tanzania telah menurun 60% antara 2009 dan 2014.
Foto: Martin Harvey / WWF / PA

 

Populasi ikan paus pembunuh (whale killer) di perairan Eropa terancam karena polutan organik yang persisten (POPs). Meskipun legislatif telah mengeluarkan aturan pembatasan penggunaannya, polutan ini masih hadir dalam lemak orca pada tingkat yang melebihi ambang toksisitas mamalia laut. Foto: Robert Pitman / NOAA / AP
Populasi ikan paus pembunuh (whale killer) di perairan Eropa terancam karena polutan organik yang persisten (POPs). Meskipun legislatif telah mengeluarkan aturan pembatasan penggunaannya, polutan ini masih hadir dalam lemak orca pada tingkat yang melebihi ambang toksisitas mamalia laut. Foto: Robert Pitman / NOAA / AP

 

Sedikitnya 70 ekor macan tutul amur yang tersisa di alam liar dalam kondisi sangat terancam punah, karena perusakan habitat dan konflik manusia dengan satwa liar. Foto: Wikimedia

 

Kakatua besar Mitchell populasinya menurun tajam di Australia, disebabkan oleh koleksi ilegal telur untuk perdagangan hewan peliharaan. Populasi secara perlahan pulih karena penegakan hukum yang lebih baik, tetapi spesies tetap berisiko dari pembukaan habitat hutan dan perusakan pohon bersarang. Foto : pxhere.com

 

Ada sekitar 3.900 ekor harimau yang tersisa di alam dalam kondisi terancam karena kerusakan habitat, perubahan iklim dan konflik manusia dengan satwa liar. Foto: Archna Singh / Barcroft MediaArc
Ada sekitar 3.900 ekor harimau yang tersisa di alam dalam kondisi terancam karena kerusakan habitat, perubahan iklim dan konflik manusia dengan satwa liar. Foto: Archna Singh / Barcroft MediaArc

 

Dwi Suprapti sedang melakukan pemasangan satelite tag pada seekor penyu belimbing (Dermochelys coriacea) untuk mengetahui jalur migrasi spesies tersebut pasca bertelur di pantai Fena Leisela, Kabupaten Buru, Maluku. Foto : Fici Iman/WWF-Indonesia

 

Belut Eropa populasinya menurun karena penyakit, penangkapan ikan yang berlebihan dan perubahan habitat air tawar yang yang menghambat migrasi ke laut untuk berkembang biak. Foto: Erling Svensen / WWF / PA
Belut Eropa populasinya menurun karena penyakit, penangkapan ikan yang berlebihan dan perubahan habitat air tawar yang yang menghambat migrasi ke laut untuk berkembang biak. Foto: Erling Svensen / WWF / PA

 

Kredit

Editor

Topik

Potret Buram Nelayan Tradisional

  Kondisi nelayan tradisional di Indonesia memprihantinkan. Negara makin tidak berpihak pada nelayan saja. Demi tingkatkan ekonomi, pemerintah izinkan privatisasi ruang laut dan pesisir serta sumber daya alam di dalamnya. Hingga perampasan ruang laut dan pesisir terus terjadi. Upaya-upaya masyarakat mempertahankan lahan pun tak jarang berakhir dengan jerat hukum. Belum lagi  wilayah tangkap  nelayan tradisional/kecil […]

Artikel terbaru

Semua artikel