Tahun 2023, Balai Taman Nasional Kayan Mentarang (BTNKM) melakukan survei potensi dan sebaran macan dahan di kawasan taman nasional. Luas kawasan TNKM sebesar 1.271.696.56 hektar. Berlokasi di dua kabupaten yaitu Malinau dan Nunukan, taman nasional ini disebut sebagai taman nasional dengah hutan primer terluas di Asia Tenggara.
Lokasi pemasangan kamera mewakili tipe ekosistem dan kontur, dengan jarak pemasangan 40 cm di atas tanah. Jarak antar-kamera pantau 2-4 km yang mewakili daerah jelajah dan area teritori macan. Total kamera yang dipasang sebanyak 60 unit, yang datanya paling cepat diunduh 3 bulan setelah terpasang.
“Penggunaan kamera pantau atau camera trap sangat mendukung perlindungan dan pengamanan kawasan, terutama dalam identifikasi populasi satwa,” ungkap Seno Pramudito, Kepala Balai TNKM, melalui jawaban tertulis kepada Mongabay, Senin (23/6/2025).
Data sebelumnya menunjukkan, di TNKM terdapat 150 jenis mamalia, 44 jenis endemik, dari 228 jenis mamalia yang ada di Pulau Kalimantan. Terdapat 8 jenis primata, lebih dari 310 jenis burung yang 28 jenis endemik Kalimantan. Sejak Maret 2022, macan dahan kalimantan menjadi satwa prioritas TNKM.
Husien Dwi Husainar, Pengendali Ekosistem Hutan TNKM, mengatakan sepanjang 2023-2024, terdapat 4 temuan individu berbeda macan dahan kalimantan. Informasi berasal dari data yang diunduh dari kamera pantau. Sementara dari patroli berbasis Spatial Monitoring and Reporting Tool (SMART) pada 2025 ditemukan 2 jejak baru di Laut Birai, Malinau, wilayah TNKM.
Status macan dahan kalimantan dalam Daftar Merah IUCN adalah Rentan/Vulnerable (2015). Laporan IUCN (2015) menyebut, kepadatan populasi macan dahan kalimantan berkisar 0,8 hingga 4,4 individu per 100 kilometer persegi (2011, 2012). Namun dari 10 survei itu 6 di antaranya menunjukkan kepadatan kurang dari 1,9 individu per 100 kilometer persegi. Laporan itu juga menyebut, survei di Cagar Alam Kabili Sepilok di Sabah, Malaysia, dan beberapa hutan di Kalimantan bahkan tidak menemukan bukti keberadaan macan dahan.
Dengan melakukan ekstrapolasi data, jumlah individu macan dahan sunda dewasa (Sumatera dan Kalimantan) diduga sebanyak 4.500 individu hingga 10.000 individu. Khusus di Kalimantan sekitar 3.800 individu dan 730 individu untuk Sumatera.
Di Indonesia, tercatat dua studi yang menghasilkan estimasi kepadatan populasi macan dahan yaitu di hutan Wehea, Kalimantan Timur. Juga, di hutan rawa gambut Sebangau, Kalimantan Tengah. Hasilnya, di hutan Wehea kepadatannya 1,23 hingga 3,01 individu per kilometer persegi. Sementara di hutan rawa gambut Sebangau 0,7 individu hingga 4,4 individu per kilometer persegi.
Dari yang serba sedikit dan baru itu telah diketahui bahwa macan dahan kalimantan punya sejumlah keistimewaan. Ia merupakan satwa lincah yang berpindah dari satu pohon ke pohon lain. Ekornya panjang, yang bermanfaat menjaga keseimbangan saat bergerak di atas pohon. Macan dahan kalimantan (Neofelis diardi borneensis) juga lebih banyak menghabiskan waktunya di dahan atau di atas pohon.
*****





