- Ming, seekor kerang jenis ocean quahog (Arctica islandica), dinobatkan sebagai hewan individu (non-kolonial) tertua yang pernah ditemukan dengan usia mencapai 507 tahun, lahir pada masa Dinasti Ming sekitar tahun 1499.
- Secara ironis, Ming mati justru di tangan para ilmuwan yang menemukannya pada tahun 2006; proses pengangkatan dari dasar laut dan pembekuan untuk keperluan penelitian mengakhiri hidupnya yang telah melewati berbagai era sejarah manusia.
- Analisis ilmiah mengungkap bahwa kunci umur panjang spesies ini terletak pada metabolisme yang sangat lambat (konsumsi oksigen rendah) dan kemampuan genetika untuk mencegah kerusakan sel seiring bertambahnya usia.
Lautan di Bumi ini menyimpan misteri kehidupan yang terkadang melampaui imajinasi manusia, terutama soal durasi kehidupan. Beberapa hewan yang paling panjang umur di planet ini diperkirakan telah hidup selama lebih dari 2.000 tahun. Contoh paling nyata adalah spons laut. Pada tahun 2015, para ilmuwan menemukan spons terbesar dalam sejarah (seukuran mobil minivan) yang hidup tenang di kedalaman sekitar 2.134 meter di bawah permukaan laut. National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) bahkan mencatat bahwa beberapa spesies masif yang ditemukan di perairan dangkal diperkirakan bisa hidup lebih dari 2.300 tahun.
Namun, meskipun usia mereka tak terbantahkan dan sangat mengesankan, mampu bertahan melalui masa Kekaisaran Aztec hingga insiden paus meledak tahun 1970, mereka dikategorikan sebagai organisme kolonial. Organisme ini tumbuh sebagai kumpulan sel yang identik, bukan sebagai satu individu utuh yang menua sendirian. Jika kita berbicara tentang hewan individu (non-klonal) tertua yang pernah diidentifikasi oleh ilmu pengetahuan, gelarnya jatuh kepada seekor kerang laut yang kemudian diberi nama “Ming”.

Kisah Ming adalah perpaduan antara keajaiban alam dan ironi tragis peradaban manusia. Ming adalah kerang jenis ocean quahog (Arctica islandica) yang berhasil bertahan hidup selama berabad-abad di perairan dingin Islandia. Ia lahir jauh sebelum Revolusi Industri, sebelum listrik ditemukan, bahkan sebelum Shakespeare menulis naskah pertamanya.
Sayangnya, perjalanan hidupnya yang luar biasa selama 507 tahun harus berakhir justru ketika manusia menemukannya. Ming mati di tangan para peneliti pada tahun 2006, sebuah akhir yang tragis dan tak disengaja. Setelah diangkat dari dasar laut, Ming langsung dimasukkan ke dalam lemari pembeku (freezer) sebagai bagian dari prosedur standar pengawetan spesimen. Saat itu, tidak ada satu pun peneliti yang menyadari bahwa mereka sedang memegang hewan tertua di Bumi; fakta tersebut baru terungkap belakangan di laboratorium. Pembekuan itu menjadi akhir yang mendadak bagi makhluk yang telah menyaksikan dunia berubah selama lima abad
Penemuan yang Mengubah Sejarah Sains
Pada tahun 2006, dalam sebuah ekspedisi pengerukan di lepas pantai Islandia, para peneliti mengangkat sejumlah kerang ocean quahog dari dasar laut. Spesies Arctica islandica ini memang dikenal memiliki umur yang panjang, dan cara menentukan usia mereka mirip dengan cara kita menghitung usia pohon: dengan menghitung cincin pertumbuhannya. Cangkang kerang menyimpan arsip kehidupan yang sangat detail, merekam perubahan musim dan kondisi laut dari tahun ke tahun.

Para ilmuwan kemudian melakukan analisis mendalam untuk membedah usia spesimen yang mereka temukan. Dalam sebuah makalah penelitian terkait kerang ini, dijelaskan bahwa katup moluska bivalvia mengandung rekam jejak ontogeni (perkembangan organisme) dalam bentuk garis pertumbuhan tahunan internal. Selain itu, terdapat pula pita harian dan pasang surut yang beresolusi lebih tinggi yang dapat diamati secara mikroskopis.
Penelitian tersebut memaparkan metodenya: “Cangkang A. islandica diendapkan sebagai serangkaian peningkatan pertumbuhan tahunan (pertumbuhan cepat) yang dipisahkan oleh garis pertumbuhan sempit (pertumbuhan lambat atau penghentian pertumbuhan). Sifat tahunan dari peningkatan ini telah dibuktikan berdasarkan profil isotop oksigen stabil musiman dan eksperimen penandaan serta penangkapan kembali.”
Dengan metode inilah, para ilmuwan mencoba mengunci angka pasti usia hewan tersebut.
Kesalahan Perhitungan Awal dan Usia Sebenarnya
Awalnya, perhitungan cincin pertumbuhan pada bagian cangkang yang disayat mengungkapkan bahwa kerang ini telah hidup selama lebih dari 405 tahun. Angka ini saja sudah cukup untuk menjadikannya moluska dengan umur terpanjang dan mungkin hewan non-kolonial tertua yang pernah didokumentasikan. Berita ini menggemparkan dunia sains karena memecahkan rekor-rekor sebelumnya.
Namun, sains selalu mencari ketepatan. Pengujian lebih lanjut menggunakan penanggalan radiokarbon (radiocarbon dating) yang lebih canggih mengungkap fakta yang lebih mencengangkan. Kerang tersebut ternyata lebih tua dari dugaan awal. Usia sebenarnya adalah 507 tahun. Ini menempatkan tanggal kelahirannya sekitar tahun 1499 Masehi. Karena ia lahir pada masa Dinasti Ming berkuasa di Tiongkok, media dan para ilmuwan pun sepakat memberinya julukan “Ming”.

Bayangkan perspektif waktu yang dilalui Ming. Ketika Ming lahir di dasar laut yang gelap dan dingin, Leonardo da Vinci sedang melukis Mona Lisa di Eropa. Ming masih hidup dan tumbuh ketika Reformasi Gereja terjadi, ketika Pencerahan (Enlightenment) mengubah pola pikir Eropa, ketika Revolusi Amerika dan Prancis meletus, hingga masa perang dunia modern, dan bahkan ia “menonton” seluruh episode seri komedi Seinfeld dari dasar laut.
Rahasia Umur Panjang dan Akhir yang Ironis
Apa rahasia di balik umur panjang spesies ini? Ahli biologi kelautan, Doris Abele, menjelaskan kepada Science Nordic bahwa A. islandica memiliki konsumsi oksigen yang sangat rendah. Metabolisme yang sangat lambat ini biasanya berkorelasi dengan rentang hidup yang sangat panjang. Namun, faktor genetika juga memainkan peran kunci.
Sebuah penelitian menambahkan bahwa dengan pengecualian oksidasi asam nukleat, tingkat kerusakan sel pada A. islandica tidak berubah seiring bertambahnya usia. Ini menunjukkan pemeliharaan sel yang sangat baik. Jika pada organisme lain oksidasi asam nukleat berkorelasi dengan penuaan, pada Ming, mekanisme pertahanan tubuhnya bekerja sangat efisien untuk menunda kematian selama berabad-abad.
Fakta menarik (dan sedikit mengerikan) lainnya adalah bahwa spesies ini sebenarnya umum dikonsumsi. Para peneliti menyebutkan bahwa siapa pun yang pernah memakan clam chowder (sup kerang) di New England, Amerika Serikat, kemungkinan besar pernah memakan daging dari spesies ini yang usianya mungkin sudah mencapai ratusan tahun tanpa disadari.
Namun, nasib Ming berakhir tragis demi ilmu pengetahuan. Hewan yang telah melewati berbagai zaman sejarah manusia ini mati pada tahun 2006, kemungkinan besar karena proses pembekuan sesaat setelah ia diangkat dari tempat peristirahatannya di dasar laut. Kita, manusia, berhasil menemukan hewan individu tertua di dunia, dan pada hari yang sama, kita juga membunuhnya.