Orangutan mengungguli manusia moderen dalam menghindari obesitas melalui pilihan makanan dan aktivitas yang seimbang. Sebagai satwa arboreal yang menghabiskan sebagian besar waktunya di atas pohon, tubuh dengan berat ideal adalah kunci bagi orangutan.
Dalam pengamatan yang berlangsung selama 18 tahun (2003-2021), peneliti menemukan bahwa orangutan dipaksa alam untuk menjalani pola makan seimbang. Orangutan lebih memprioritaskan protein, dibanding kalori. Sedangkan aktivitas harian dirancang untuk menjaga energi tetap terpakai.
“Temuan ini menunjukkan bagaimana orangutan kalimantan beradaptasi terhadap perubahan lingkungan mereka dengan menyesuaikan asupan nutrisi, perilaku, dan penggunaan energi,” kata Erin Vogel, dari Universitas Rutgers yang memimpin penelitian berjudul “Integrated behavioral and metabolically flexible responses of wild orangutans to ecologically driven dietary variation.” Riset ini telah terbit di jurnal American Journal of Biological Anthropology, edisi 10 April 2025.
Penelitian ini dilakukan di stasiun penelitian orangutan Tuanan di kawasan konservasi Mawas, Kalimantan Tengah. Di sana terdapat hutan rawa gambut yang kaya ragam hayati. Kawasan yang dihuni sekitar 3.000 individu orangutan liar, sayangnya saat ini terancam pembalakan liar dan kebakaran hutan.
Di kawasan konservasi Mawas, Tuanan, orangutan mengonsumsi beragam makanan yang berasal dari 189 taksa tumbuhan dan hewan, serta terdiri dari 717 jenis makanan, menurut penelitian. Menu makanan berasal dari aneka buah, bunga, daun, kulit kayu, dan serangga. Liana menjadi sumber makanan yang paling banyak dikonsumsi orangutan saat buah mulai langka.
Liana memberikan asupan protein sebanyak 54 persen, kalori 23 persen dari semua jenis sumber makanan. Inilah alasan mengapa orangutan menyukai liana ketika memasuki fase buah-buahan menjadi langka. Orangutan menjaga kecukupan asupan protein dengan mengonsumsinya.
Saat buah melimpah, orangutan mendapatkan lebih banyak kalori dari biasanya. Protein tercukupi dari buah dan kombinasi sumber makanan lain termasuk serangga. Ini saatnya orangutan menghabiskan lebih banyak energi dengan lebih sering bergerak. Memanjat, berpindah pohon, mencari makan setiap hari.
Bagaimana saat buah-buahan langka? Orangutan mengeluarkan cara lainnya, mengurangi aktivitas fisik.
“Mereka lebih banyak istirahat, tidur lebih awal, lebih jarang berpindah tempat, dan menghabiskan lebih sedikit waktu dengan orangutan lain. Fleksibilitas ini memungkinkan mereka menggunakan lemak tubuh dan protein sebagai bahan bakar saat dibutuhkan. Mereka membangun kembali cadangan lemak dan otot ketika ketersediaan buah tinggi,” jelas penelitian tersebut.
Referensi:
Erin R. Vogel et al. 2025. Integrated behavioral and metabolically flexible responses of wild orangutans to ecologically driven dietary variation. American Journal of Biological Anthropology, 1-15. https://www.science.org/doi/epdf/10.1126/sciadv.adv7613
*****





