Video: Konsumsi Manusia Sudah Melampaui Batas Ekologis Bumi

Ecological Overshoot

Konsumsi sumber daya energi terbarukan terus mengalami defisit dalam penggunaannya saat ini, menurut laporan yang dilansir oleh laporan bersama antara Global Footprint Network dan WWF dalam laporan Living Planet Report, tujuh miliar manusia di Bumi ini saat ini sudah mengonsumsi semua sumber daya terbarukan yang seharusnya dialokasikan untuk setahun. Artinya, hingga akhir tahun ini yang tersisa sekitar 130 hari, manusia di Bumi ini akan mulai mengumpulkan hutang ekologis dengan penggunaan yang berlebihan tersebut.

“Singkat kata, kita mengonsumsi lebih banyak dari apa yang tersedia saat ini,” ungkap Jim Leape, Direktur Jenderal WWF Internasional. “Alam adalah sumber dari keseimbangan hidup dan kesejahteraan – namun kita menggunakannya secara berlebihan dari apa yang mampu disediakan oleh Bumi.”

WWF dan Global Footprint Network melakukan pemantauan penggunaan sumber daya energi terbarukan seperti perikanan, hutan, penggunaan tanah dan emisi gas rumah kaca dan melihat bagaimana cepatnya perdaban manusia melakukan pemborosan hingga ke titik rawan. Pada saat batas penggunaan itu sudah terlewati maka manusia akan melakukan eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan, yang akan berujung pada hilangnya keragaman hayati, perubahan iklim dan berbagai masalah lingkungan di dunia. Kenaikan emisi gas rumah kaca secara khusus juga akan mendorong masyarakat pada batas kemampuan ekologis mereka.

“Lebih dari 50% jejak ekologis manusia di Bumi ini adalah jejak karbon, terutama akibat dari penggunaan bahan bakar fosil,” ungkap Leape lebih lanjut.

Kredit

Topik

Potret Buram Nelayan Tradisional

  Kondisi nelayan tradisional di Indonesia memprihantinkan. Negara makin tidak berpihak pada nelayan saja. Demi tingkatkan ekonomi, pemerintah izinkan privatisasi ruang laut dan pesisir serta sumber daya alam di dalamnya. Hingga perampasan ruang laut dan pesisir terus terjadi. Upaya-upaya masyarakat mempertahankan lahan pun tak jarang berakhir dengan jerat hukum. Belum lagi  wilayah tangkap  nelayan tradisional/kecil […]

Artikel terbaru

Semua artikel