Jalak Bali: Si Cantik dari Pulau Dewata

Jalak Bali. Foto: Thomas Arndt/Burung Indonesia

Jalak bali (Leucopsar rothschildi) merupakan  jenis jalak cantik berukuran sekitar 25 cm dengan bulu putih yang mendominasi. Hanya ada di Pulau Bali. Ciri lainnya adalah ujung sayap dan ekor berwarna hitam dengan jambul panjang yang terurai ke bawah. Bagian yang tidak berbulu di sekitar matanya berwarna biru terang, sementara kakinya berwarna abu-abu kebiruan.

Jenis ini aktif mencari makan di antara pohon dan tumbuhan bawah di hutan. Utamanya di daerah ekoton yaitu antara kawasan berhutan dan padang rumput yang luas, serta di sepanjang hutan pinggiran sungai. Umumnya hidup dalam kelompok kecil atau berpasangan.

Jalak bali merupakan burung yang jarang mencari makan di atas permukaan tanah namun, saat musim kering ia akan turun ke tanah untuk mencari avertebrata.

Ancaman utama yang dihadapi burung yang pertama kali dideskripsikan tahun 1912 ini adalah adanya perubahan habitat alami di sepanjang barat laut pantai Bali. Ancaman lainnya adalah penangkapan yang tidak terkendali (ilegal) untuk memenuhi pasokan pasar dunia sebagai hewan peliharaan. Populasinya yang sangat sedikit di alam, membuat IUCN menetapkan statusnya Kritis (Critically Endangered/CR).

Berbagai kebijakan di tingkat lokal maupun internasional tengah dijalankan untuk mengembalikan jumlah populasinya di alam melalui program spesifik di habitatnya (in-situ) maupun penangkaran (eks-situ) serta pelepasliaran kembali.

Artikel ini merupakan kerjasama antara Burung Indonesia dengan Mongabay-Indonesia yang menyajikan edukasi seputar burung-burung terancam punah di Indonesia. Nikmati juga wallpaper kalender yang diberikan oleh Burung Indonesia, silakan klik disini.

Kredit

Topik

Jeritan di Balik Topeng Monyet

Di berbagai daerah di sudut sudut kota,  monyet ekor panjang dipaksa menari, pura-pura mati, atau mengendarai motor mainan, sementara lehernya terjerat rantai dan tubuhnya terlatih lewat kekerasan berlangsung lama. Sejak 2022, IUCN menetapkan monyet ekor panjang berstatus Endangered (terancam punah), dengan prediksi penurunan populasi hingga 40% dalam 42 tahun. Namun di Indonesia, spesies ini belum […]

Artikel terbaru

Semua artikel