Populasi Sub-Spesies Orangutan Terlangka Ditemukan di Pulau Kalimantan

Orangutan Kalimantan, semakin terjepit akibat lajunya angka kehilangan hutan yang menjadi habitat mereka menjadi perkebunan. Foto: Rhett A. Butler

Sebuah populasi orangutan dari jenis paling langka berhasil ditemukan di hutan hujan tropis di Pulau Kalimantan. Populasi yang ditemukan oleh tim dari Wildlife Conservation Society ini berasal dari sub-spesies Pongo pygmaeus pygmaeus, dan dianggap sebagai sub-spesies orangutan yang paling sedikit jumlahnya dibandingkan sub-spesies lainnya. Menurut perkiraan para ahli, hanya sekitar 3000 hingga 4500 individu yang tersisa dari sub-spesies ini di dunia.

Seperti dirilis oleh The Epoch Times, dalam penelitian yang dilakukan bulan Februari 2013 silam, wilayah tempat ditemukannya kumpulan sub-spesies ini ditemukan 200 sarang orangutan. Populasi baru ini, akan mendapat perlindungan ekstra dari pemerintah setempat.

“Sangat menggembirakan mendengar inisiatif pemerntah untuk melindungi orangutan dan habitat mereka, terutama saat kita melihat data-data ilmiah menunjukkan adanya keberadaan mereka dalam jumlah yang signifikan,” ungkap Melvin Gumal, Direktur WCS Malaysia Program dalam rilis mereka.

Dalam survey yang dilakukan di Pulau Kalimantan di bagian negara Malaysia, populasi orangutan ini ditemukan di area seluas 360 kilometer persegi di wilayah hulu Sungai Menyang di sekitar Taman Nasional Batang Ai, Malaysia.

Secara total, para peneliti berhasil menemukan sekitar 995 sarang orangutan di dalam survey ini, termasuk sebuah sarang baru yang menunjukkan bahwa populasi  ini memang menempati kawasan tersebut.

Kredit

Topik

Potret Buram Nelayan Tradisional

  Kondisi nelayan tradisional di Indonesia memprihantinkan. Negara makin tidak berpihak pada nelayan saja. Demi tingkatkan ekonomi, pemerintah izinkan privatisasi ruang laut dan pesisir serta sumber daya alam di dalamnya. Hingga perampasan ruang laut dan pesisir terus terjadi. Upaya-upaya masyarakat mempertahankan lahan pun tak jarang berakhir dengan jerat hukum. Belum lagi  wilayah tangkap  nelayan tradisional/kecil […]

Artikel terbaru

Semua artikel