- Ikan balur, olahan ikan asin di Sumatera Selatan, menjadi sumber nutrisi penting bagi kupu-kupu di sekitar lahan basah Sungai Musi.
- Perilaku unik ini disebut mud-puddling, yakni fenomena pengumpulan kupu-kupu dan serangga lain pada media kaya mineral, seperti genangan lumpur, kotoran hewan bangkai, mata air atau keringat.
- Tujuannya, untuk memperoleh natrium (garam) dan nitrogen (dari asam amino) yang berpengaruh terhadap reproduksi kupu-kupu di alam.
- Hubungan unik kupu-kupu dengan ikan balur berkontribusi penting menjaga kesehatan lahan basah Sungai Musi.
Tim Mongabay Indonesia berhasil mendokumentasikan hal menarik saat berperahu di Sungai Penukal, yang terletak di Desa Tempirai, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatera Selatan, akhir 2024 lalu.
Di sebuah persimpangan anak sungai, Ibrahim yang menjadi juru kemudi perahu, memutuskan menepi di sebuah pondok warga. Dari kejauhan, sekelompok kupu-kupu terlihat mengerubuti ikan balur- olahan ikan yang diawetkan dengan cara diasinkan dan dikeringkan di bawah sinar matahari.
“Itu ikan sapil, sekarang lagi musimnya. Setiap kali menjemur balur, pasti mereka selalu datang. Kadang puluhan kupu-kupu hinggap, kebanyakan berwarna cokelat,” kata Juhaida, warga Desa Tempirai, pemilik ikan balur itu.
Bagi orang awam, kupu-kupu dan ikan asin bukanlah pasangan serasi. Umumnya, kupu-kupu hinggap di bunga cantik, harum, dan kaya nektar- cairan manis yang mengandung banyak nutrisi, favorit serangga penyerbuk.
Apakah kupu-kupu yang hinggap di ikan asin itu termasuk aneh?
Hubungan unik kupu-kupu dan ikan balur, merupakan bagian dari perilaku mud-puddling, yakni fenomena pengumpulan kupu-kupu dan serangga lain pada media kaya mineral, seperti genangan lumpur, kotoran hewan bangkai, mata air, atau keringat.
Fenomena ini umum diamati di daerah tropis, namun juga di daerah beriklim sedang. Hal ini telah menarik perhatian peneliti sejak 1917. Dalam penelitian Lamie dan kolega (2025), Poulton dan rekannya merupakan orang pertama yang mendokumentasikan hal tersebut.
“Mereka menduga bahwa kupu-kupu tersebut mengambil natrium (garam) dari keringat manusia,” lanjutnya.

Apa tujuannya?
Lamie dan kolega yang merangkum sejumlah temuan fenomena ini menjelaskan, perilaku tersebut sebenarnya adalah cara kupu-kupu mendapatkan nutrisi penting yang tidak mereka peroleh dari diet utama mereka, yakni nektar bunga.
Penelitian moderen bahkan telah mengonfirmasi bahwa kupu-kupu memang mencari garam mineral dan bahan organik dari sumber-sumber lembab ini. “Dua nutrisi paling menarik bagi kupu-kupu yang melakukan puddling adalah natrium (garam) dan nitrogen (dari asam amino).”
Dalam sejumlah penelitian disebutkan bahwa mayoritas kupu-kupu yang melakukan puddling adalah jantan. Ini dikaitkan dengan peningkatan keberhasilan reproduksi, termasuk dalam hal proses pendekatan, keberhasilan kawin, dan kebugaran secara keseluruhan.
Kupu-kupu diketahui dapat mentransfer natrium (dan mungkin nutrisi lain) yang mereka peroleh dari perilaku puddling ini ke betina. Namun, dukungan kuat untuk teori bahwa transfer nutrisi ini secara signifikan meningkatkan kebugaran reproduksi masih terbatas.
“Mungkin nutrisi lain seperti nitrogen, gula, dan asam amino memainkan peran lebih besar dalam keberhasilan reproduksi atau lebih relevan di lingkungan dengan keterbatasan nutrisi yang lebih kuat. Ini memerlukan penelitian lebih lanjut,” tulis Lamie dan kolega (2025).

Seperti yang terlihat tim Mongabay Indonesia, kupu-kupu sering melakukan puddling dalam sebuah kelompok. Diduga, ini merupakan bentuk pertahanan terhadap predator.
“Kupu-kupu yang puddling terkadang bisa sangat fokus hingga tidak terganggu, bahkan jika didekati,” lanjut Lamie dan kolega.
Untuk menemukan lokasi puddling yang baik, kupu-kupu mungkin menggunakan kombinasi sistem sensorik (mirip bagaimana mereka menemukan tanaman inang).
Masih dalam penelitian Lamie dan kolega, mereka diduga menggunakan isyarat visual untuk mengidentifikasi lokasi potensial, lalu menggunakan penciuman untuk mengkonfirmasi dan menilai kualitasnya. “Area lembab kaya mikronutrien sering mengeluarkan bau tertentu.”
Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami secara pasti bagaimana kupu-kupu mendeteksi lokasi puddling.
Lima famili yang sering mengunjungi lokasi puddling berdasarkan sebuah penelitian di Borneo adalah Lycaenidae, Nymphalidae, Papilionidae, Hesperiidae, dan Pieridae, dengan Lycaenidae dan Nymphalidae sebagai yang paling sering didatangi.
Jika dilihat dari warna cokelat dan bintik putih di ujung sayapnya, kupu-kupu yang terlihat oleh Mongabay Indonesia, merupakan jenis Euploea core yang masuk keluarga Nymphalidae. Jenis ini umum ditemukan di wilayah tropis seperti Asia Tenggara dan Selatan, termasuk Indonesia.

Kesehatan lahan basah
Tidak hanya di Desa Tempirai, menjemur ikan balur di sepanjang pinggiran sungai, sudah menjadi tradisi masyarakat yang menetap di sekitar lahan basah Sungai Musi.
Ikan balur yang penuh garam (natrium), cukup berpotensi menjadi sumber nutrisi penting kupu-kupu yang hidup bersama manusia di lahan basah Sungai Musi.
Menurut Juhaida, saat puncak musim ikan sekitar Juni-Juli, masyarakat (terutama perempuan) di sekitar Desa Tempirai banyak yang menetap di talang atau kebun mereka yang berada di pinggiran sungai.
“Kami biasanya ikut membantu suami mengolah hasil ikan berlebih yang didapat dari sungai. Jadi tidak ada yang terbuang sia-sia,” lanjutnya.
Ikan balur tidak terlalu asin seperti ikan asin umumnya.
“Kami sudah biasa menjemur ikan langsung di pinggiran sungai. Kalau kupu-kupu yang datang tidak kami usir, kecuali lalat,” lanjut Juhaida.

Sejak lama, kupu-kupu diakui dunia sebagai serangga penting dalam sebuah ekosistem. Seperti yang disebutkan dalam penelitian Ghazanfar et al. 2016), kupu-kupu adalah “bunga terbang” yang memamerkan keindahannya.
“Kupu-kupu merupakan indikator ekosistem liar, dan mereka memberi tahu kita segalanya tentang ekosistem yang lebih sehat,” tulis penelitian tersebut.
Sebagai penyerbuk efektif, kupu-kupu mendatangi bunga untuk mengisap nektar, menciptakan hubungan yang saling menguntungkan. Beberapa spesies kupu-kupu bahkan, melakukan migrasi jarak jauh, membawa serta serbuk sari yang kemudian disebarkan ke tanaman yang letaknya berjauhan.
Perpindahan serbuk sari ini memicu variasi genetik pada spesies tumbuhan, sehingga meningkatkan peluang mereka untuk bertahan hidup dari berbagai penyakit. Serangga ini juga menjadi sumber makanan bagi banyak organisme lain seperti burung, reptil, dan amfibi, serta berperan sebagai pengendali hama biologis alami.
Tercatat, ada sekitar 150.000 spesies kupu-kupu di seluruh dunia. Menurut International Union for Conservation of Nature (IUCN), sekitar 13 persen di antaranya hidup di lahan basah- yang rentan sekaligus sensitif terhadap perubahan lingkungan.
“Kupu-kupu adalah indikator lahan basah yang sehat” tulis IUCN.

Menurut penelitian Harmonis dan kolega (2022), diperkirakan terdapat sekitar 2.500 spesies kupu-kupu di Indonesia, yang sebanyak 35 persen adalah endemik.
“Kupu-kupu dianggap sebagai penyerbuk terbaik kedua setelah lebah. Karena mereka menyediakan layanan ekosistem, konservasi mereka saat ini menarik perhatian signifikan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia.”
Tanpa disadari, tradisi menjemur ikan balur di tepian sungai, yang telah dilakukan selama ratusan tahun oleh masyarakat yang hidup di lahan basah Sungai Musi, telah menyediakan asupan nutrisi penting bagi kehidupan kupu-kupu. Serangga yang menjaga kesehatan lahan basah Sungai Musi beserta semua makhluk hidup di dalamnya.
Referensi:
Ghazanfar, M., Malik, M. F., Hussain, M., Iqbal, R., & Younas, M. (2016). Butterflies and their contribution in ecosystem: A review. Journal of Entomology and Zoology Studies, 4(2), 115–118.
Harmonis, H., Rahim, A., Hidayat, H. A., Saud, O. R., Wilujeng, M., Sampe, R., Kartika, K. F., Aminudin, A., & Butar, T. B. (2022). Diversity of butterflies in the tropical wetland of Kayan-Sembakung Delta, North Kalimantan, Indonesia. Biodiversitas Journal of Biological Diversity, 23(6).
Lamie, E., Morton, E. R., & Parzer, H. F. (2025). Puddling in butterflies: current knowledge and new directions. Annals of the Entomological Society of America, saaf007.
*****
Kupu-kupu Raja, Kisah Ketangguhan Serangga Paling Ikonik di Dunia