Mongabay.co.id

Inilah Dua Spesies Baru Siput Laut dari Sulawesi Utara

 

 

Para ilmuwan berhasil mengungkap dua jenis siput laut cantik dari perairan Sulawesi Utara. Dua spesies baru tersebut diberi nama Phyllidia fontjei sp. nov. dan Phyllidia ovata sp. nov., yang berhasil diidentifikasi berdasarkan ciri morfologi unik dan analisis genetik mendalam.

Penemuan menggembirakan ini merupakan hasil kerja keras tim peneliti multinasional. Tim terdiri peneliti dari Museum Koenig Bonn, Jerman; American Museum of Natural History, New York, Amerika Serikat; Swansea University, Wales, Inggris; serta kolaborasi penting dari peneliti Indonesia dari Universitas Sam Ratulangi, Manado, dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Temuan ini dipublikasikan di jurnal ZooKeys dengan judul “On two new Phyllidia species (Gastropoda, Nudibranchia, Doridina) and some histology from the Coral Triangle”.

Penamaan Phyllidia fontjei merupakan penghormatan kepada mendiang Fontje Kaligis, seorang ahli taksonomi yang telah mendedikasikan hidupnya untuk meneliti moluska laut di Indonesia Timur. Sedangkan Phyllidia ovata dinamai berdasarkan penampilannya yang unik, menyerupai telur, baik dalam bentuk maupun pola.

Inilah siput baru jenis Phyllidia fontjei. Foto: Heike Wägele/ZooKeys

 

Dalam penelitian ini, Phyllidia fontjei sebelumnya pernah salah diidentifikasi sebagai Phyllidiopsis monacha (dan bahkan Phyllidiopsis dautzenbergi) dan juga mirip Phyllidia koehleri. Berdasarkan penjelasan para peneliti, P. monacha memiliki cincin hitam melingkar teratur di tengah yang memancarkan garis hitam radial ke margin mantel dan memisahkan rinofor.

Sementara P. fontjei sp. nov. hanya memiliki satu cincin hitam sederhana dan rinofornya terletak di pita kuning yang berada dalam pita hitam tersebut. Artinya, perbedaan pola warnanya sangat spesifik dan diagnostik. Hasil lainnya menunjukkan bahwa P. fontjei adalah kelompok saudara (sister group) dari P. koehleri, dan keduanya bersama-sama kelompok saudara dari P. ocellata.

“Secara morfologis, bukti genetik kuat tersebut mendukung status P. fontjei sebagai spesies baru yang terpisah, namun berkerabat dekat dengan P. koehleri dan P. ocellate,” tulis Heike Wägele dan kolega.

Semenentara untuk spesies Phyllidia ovata, berdasarkan penjelasan dari para peneliti, memiliki ciri-ciri visual yang sangat unik dan mudah dikenali, foto-fotonya kerap diunggah di platform seperti iNaturalist atau NudiPixel oleh warga atau penyelam. Fakta uniknya, sudah ada catatan visualnya lebih dari 20 tahun lalu, yang menunjukkan bahwa spesies ini sudah diamati lama, namun baru sekarang secara resmi dideskripsikan sebagai spesies baru.

Ini siput baru jenis Phyllidia ovata yang ditemukan di perairan Sulawesi Utara. Foto: Heike Wägele/ZooKeys

 

Daya tarik fotografi

Secara umum, dua spesies baru ini dikenal dengan nama nudibranch atau sering disebut siput laut telanjang. Mereka adalah moluska laut yang terkenal dengan warna-warni cerah dan bentuknya yang fantastis. Selain itu, nudibranch sering disebut sebagai “kelinci laut”. Julukan ini bukan tanpa alasan. Jika diperhatikan detil, banyak spesies nudibranch memiliki sepasang struktur menonjol di bagian kepala mereka yang disebut rhinophora.

Rinofor ini berfungsi sebagai organ penciuman dan perasa, membantu nudibranch mendeteksi makanan dan predator di lingkungannya. Bentuk rinofor, yang seringkali tegak dan berpasangan, sangat menyerupai telinga kelinci yang lucu. Beberapa spesies bahkan memiliki tentakel oral yang menyerupai kumis, menambah kemiripan mereka dengan hewan darat berbulu itu.

Sepasang siput laut atau disebut juga kelinci laut jenis Chromodoris kunei di perairan Padangbai, Bali. Foto: Anton Wisuda/Mongabay Indonesia

 

Nudibranch memiliki warna bervariasi, satu spesies bisa memiliki warna berbeda. Warna tubuhnya rata-rata mencolok, dilakukan untuk memberi peringatan kepada predator tentang racun yang ada di tubuh mereka. Racun-racun ini berasal dari jenis makanannya, mulai alga, spons, ascidian, bahkan beberapa bersifat kanibal. Ukurannya berkisar antara beberapa milimeter hingga 300 mm. Faktor ukuran biasanya disebabkan ketersediaan makanan.

Bagi para penyelam, terutama penggemar fotografi bawah air, nudibranch adalah salah satu daya tarik dan objek incaran kamera. Warna mencoloknya, mulai merah menyala, kuning cerah, hingga pola abstrak memukau, membuat mereka sangat fotogenik. Selain itu, gerakannya yang anggun di dasar laut, memberikan tantangan tersendiri bagi fotografer untuk diabadikan sempurna.

Sebelumnya, Gusnar Ismail, penyelam dan juga pemerhati isu kelautan dan perikanan di Gorontalo, mengaku kerap melihat kelinci laut saat menyelam hampir di seluruh perairan Gorontalo.

“Kelinci laut tersebar luas. Bisa ditemukan di berbagai tempat karena banyak jenisnya dengan bentuk berbeda. Ciri khasnya adalah dua telinga yang mirip kelinci,” jelasnya.

Nudibranch termasuk dalam Kelas Gastropoda dan Filum Moluska, yakni hewan yang memiliki badan lunak, seperti halnya siput. Satwa ini memberikan kontribusi cukup tinggi bagi keragaman hayati perairan laut Indonesia.

 

Referensi:

Wägele, H., Raubold, L. M., Papu, A., Undap, N., & Yonow, N. (2025). On two new Phyllidia species (Gastropoda, Nudibranchia, Doridina) and some histology from the Coral Triangle. ZooKeys1245, 1.

 

*****

 

Kelinci Laut, Satwa Unik Idola Penyelam

Exit mobile version