Ikan terbang (Exocoetidae), sering kali memukau kita dengan aksinya yang seolah terbang di atas permukaan laut dengan cepat. Apakah mereka benar-benar terbang atau hanya melompat? Mari selami fakta ilmiah di balik kemampuan luar biasa ini.
Morfologi unik untuk meluncur
Ikan terbang, atau sering juga disebut torani, dari famili Exocoetidae (berasal dari bahasa Latin exocoetus, berarti “ikan yang tidur di tepi pantai”, memiliki sirip dada yang panjang dan lebar menyerupai sayap, serta tubuh ramping yang aerodinamis. Adaptasi ini memungkinkan mereka meluncur di udara, bukan terbang seperti burung. Terdapat sekitar 40 spesies ikan terbang d dunia, semua memiliki ciri khas, termasuk jenis sirip dada yang besar dan ekor asimetris dengan bagian bawah lebih panjang dari bagian atas.
Beberapa spesies bahkan memiliki sirip perut yang membesar, sehingga dijuluki “ikan terbang bersayap empat.” Adaptasi ini memberi mereka kemampuan untuk melarikan diri dari predator dengan efisiensi yang luar biasa. Ikan terbang meluncur dengan kecepatan tinggi (lebih dari 55 km per jam) sebelum melompat keluar dari air. Ekornya yang kuat berperan sebagai pendorong, menghasilkan dorongan kuat saat di dalam air. Saat di udara, ekor terus bergerak, membantu memperpanjang waktu meluncur hingga 200 meter atau bahkan lebih.
Rekor luncuran ikan terbang terpanjang yang pernah tercatat adalah 45 detik dengan perkiraan kecepatan 30 km/jam, menurut Guinness World Records. Rekor ini tertangkap kamera tahun 2008 oleh kru film Jepang yang sedang berlayar dengan kapal feri di Kagoshima, Jepang. Jarak terbang terjauh ikan terbang yang tercatat adalah sekitar 1.312 kaki (400 meter), menurut ulasan yang dilakukan oleh Davenport pada 1994.
Baca juga: Temuan Fosil Buktikan Evolusi Ikan Terbang untuk Hindari Kejaran Predator
Data ilmiah:
- Jarak luncur rata-rata: 200 meter
- Jarak luncur terjauh yang tercatat: 400 meter dengan beberapa kali luncuran berturut-turut
- Durasi luncur terlama yang tercatat: 45 detik (Guinness World Records, 2008)
Kemampuan meluncur ikan terbang adalah strategi evolusioner untuk menghindari predator mereka seperti ikan todak dan marlin, mackerel, tuna, swordfish, dan ikan besar lainnya. Dengan meluncur, mereka dapat menjauh dengan cepat dari bahaya. Ikan terbang juga mencari makan dengan memakan plankton dan krustasea kecil, memanfaatkan kemampuan meluncur untuk mencari sumber makanan di permukaan laut.
Makanan dan kemampuan adaptasi:
- Ikan terbang bukanlah pemakan yang pilih-pilih. Mereka terutama mengonsumsi krustasea kecil dan ikan, menurut laporan dari Pacific Islands Forum Fisheries Agency. Mereka tidak hanya mengandalkan satu jenis makanan saja, melainkan memiliki pola makan yang beragam
- Mereka tersebar luas di perairan tropis dan subtropis, menunjukkan kemampuan adaptasi yang tinggi.
Taksonomi dan penyebaran di Indonesia
Ikan terbang termasuk dalam bangsa Synotognathy dan suku Exocoetidae, yang memiliki 8 marga, yaitu Cheilopogon, Cypselurus, Exocoetus, Fodiator, Hirundichthys, Oxyporhampus, Parexocoetus, dan Prognichthys. Di Indonesia, enam dari delapan marga ini dapat ditemukan dengan Cypselurus dan Cheilopogon sebagai marga paling banyak jenisnya.
Ikan terbang menyukai perairan hangat di laut lepas, seperti Samudera Hindia, Pasifik, dan Atlantik. Di Indonesia, populasi ikan terbang banyak di perairan Sulawesi, Papua, hingga Flores. Mereka hidup berkelompok dan memiliki kehidupan sosial. Di perairan Indonesia, ikan terbang dikenal dengan berbagai nama lokal, seperti “tuing-tuing” (Bugis), “torani” (Makassar), “tourani” (Mandar), dan “antoni” (Minahasa, Sangir, Talaud).
Reproduksi ikan terbang
Ikan terbang memiliki strategi reproduksi yang menarik dan unik. Proses pemijahan terjadi di luar tubuh induk, dengan telur-telur diletakkan pada berbagai tempat, termasuk rumput laut, sarang-sarang di daerah periferal, dan batuan karang yang tersembunyi dari predator. Kematangan gonad (organ reproduksi) terjadi pada panjang tertentu, dan ikan terbang memijah pada musim tertentu, terutama saat terjadi fenomena upwelling yang membawa plankton naik ke permukaan. Saat pemijahan, ikan terbang mengeluarkan telur-telur yang kemudian menjadi sumber makanan berlimpah untuk keturunannya. Faktor-faktor oseanografi, seperti suhu, arus, dan kondisi lingkungan perairan, mempengaruhi keberhasilan pemijahan ikan terbang.
Baca juga: Ikan Terbang, Potensi Perairan Maluku yang Terabaikan
Peran ekologis
Ikan terbang, memiliki peran penting dalam ekosistem laut. Berikut adalah beberapa aspek mengenai peran dan ekologi ikan terbang:
- Mengatur populasi organisme lain: Ikan terbang memainkan peran sebagai predator alami. Mereka memangsa organisme laut yang lemah dan sakit, membantu menjaga kesehatan perairan. Dengan memakan ikan-ikan kecil, ikan terbang membantu mengontrol populasi dan mencegah ledakan populasi yang dapat mengganggu keseimbangan ekosistem.
- Stabilitas jaring makanan: Ikan terbang berada pada posisi kunci dalam rantai makanan. Mereka menghubungkan produsen primer (seperti fitoplankton) dengan konsumen level selanjutnya. Dengan memakan plankton dan invertebrata, ikan terbang membantu menjaga stabilitas jaring makanan.
- Sumber nutrisi: Kotoran ikan terbang mengandung nutrisi seperti nitrogen dan fosfor. Nutrisi ini jadi pupuk bagi organisme di dasar jaring makanan, termasuk rumput laut, lamun, ganggang, dan mikroorganisme akuatik lain. Dengan demikian, ikan terbang menyumbangkan nutrisi bagi ekosistem.
Upaya konservasi
Ikan terbang, makhluk laut yang unik dan menakjubkan, memainkan peran penting dalam ekosistem laut. Meskipun populasi stabilnya, menjaga kelestariannya tetap jadi prioritas. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat kita ambil untuk memastikan keberlanjutan ikan terbang:
- Melindungi habitat: Kita perlu melindungi habitat ikan terbang dari kerusakan dan polusi. Dengan menjaga lingkungan mereka, kita juga menjaga keberlanjutan spesies ini.
- Pengelolaan pemanfaatan: Mengelola pemanfaatan ikan terbang secara berkelanjutan sangat penting. Ini mencakup praktik penangkapan ikan yang bijaksana dan memperhatikan batasan yang ditetapkan.
- Penelitian lebih lanjut: Kita perlu terus melakukan penelitian tentang perilaku dan ekologi ikan terbang. Dengan pemahaman yang lebih mendalam, kita dapat mengambil tindakan yang lebih efektif untuk melindungi mereka.
Dengan memahami fakta ilmiah tentang ikan terbang, kita dapat lebih menghargai keunikan dan pentingnya peran mereka dalam ekosistem laut. Mari bersama-sama menjaga kelestarian makhluk laut yang menakjubkan ini.
******