- Suami istri Colin dan Donna Craig-Brown di Selandia Baru menemukan kentang raksasa yang dijuluki “Dug the Potato” seberat 8 kilogram. Mereka mendaftarkan ‘kentang terbesar’ tersebut ke Guiness World Records.
- Uji DNA terhadap kentang tersebut dilakukan pihak Guiness World Records. Hasilnya, kentang itu bukan kentang, melainkan umbi sejenis labu.
- Umbi adalah struktur organik bawah tanah yang menyimpan air dan membantu tanaman tumbuh kembali setelah musim dingin atau cuaca buruk.
- Rekor kentang terbesar di dunia saat ini dipegang oleh kentang milik Peter Glazebrook, petani sayuran dari Nottinghamshire, Inggris Raya. Bobotnya 4,98 kg yang ditemukan tahun 2020 lalu.
Suatu hari di bulan Agustus 2021, sepasang suami istri Colin dan Donna Craig-Brown tengah membersihkan kebun mereka di Selandia Baru. Hal tidak biasa terjadi, cangkul Colin membentur sesuatu yang besar tepat di bawah permukaan tanah.
Saat keduanya menggali di sekitar benda aneh tersebut, mereka dikejutkan dengan temuan tersebut. Colin bertanya-tanya apakah itu semacam jamur aneh, karena berbentuk bundar besar. Colin mencabutnya dengan cangkul dan sedikit mencicipinya. Ternyata kentang, dan ini kentang raksasa, pikir Colin.
Kentang yang ditemukan tidak sengaja itu dipercaya sebagai kentang terbesar yang pernah ada, atau setidaknya yang pernah ditemukan. Saat ditimbang, beratnya mencapai 7.8 kilogram, yang artinya sama dengan beberapa karung kentang biasa.
Hal itulah yang membuat mereka mendaftarkan ‘kentang terbesar’ tersebut ke Guiness World Records.
Baca: Buah Nangka dan Cempedak, Serupa tapi Tak Sama
Pihak Guinness World Records menerima pengajuan mereka, namun pastinya tidak sembarangan memberikan label rekor dunia. Ada beberapa tahap yang harus dilalui sebelum pengesahan rekor dunia diberikan. Termasuk, untuk kentang raksasa yang diketahui diberi nama “Dug the Potato” ini.
Salah satunya dengan melakukan uji DNA, guna mengetahui jenis kentang tersebut. Untuk melakukannya, potongan kentang ini dibawa ke laboratorium untuk dilakukan serangkaian tes.
Para peneliti di Science and Advice for Scottish Agriculture [SASA] menganalisis DNA dan genetik kentang tersebut. Hasilnya?
Baca: Anggrek La Galigo, Jenis Baru dengan Nama Epos Terbaik di Dunia
Kabar yang ditunggu datang. Hasil pengujian dikirimkan melalui email ke Colin, dan menyebutkan, bahwa kentang yang dikirim bukanlah spesies kentang. Tidak bisa masuk rekor.
“Sadly the specimen is not a potato and is in fact the tuber of a type of gourd. For this reason we do unfortunately have to disqualify the application [Sayang sekali, spesimen itu bukan kentang melainkan umbi sejenis labu. Untuk itu, kami dengan berat hati harus mendiskualifikasi pendaftaran rekor kentang terbesar di dunia],” kata email Guinness World Records, dilansir dari CNN.
Umbi adalah struktur organik bawah tanah yang menyimpan air dan membantu tanaman tumbuh kembali setelah musim dingin atau cuaca buruk, menurut Amy Charkowski, profesor dan kepala departemen di College of Agricultural Sciences di Colorado State University di Fort Collins.
Baca juga: Mengapa Hewan Beracun Tidak Mati karena Racunnya Sendiri?
Colin yang kecewa kemudian mulai mencari tahu tentang umbi tersebut. Melansir UPI.com, Craig-Brown berspekulasi bahwa Dug mungkin hasil dari bibit yang dia beli dan bisa saja telah disilangkan dengan labu dan mentimun. “Saya coba merasionalisasikan bagaimana ini bisa terjadi,” katanya.
Craig-Brown, dikutip dari Stuff.co.nz, mengatakan kejadian itu telah mengilhaminya untuk melakukan upaya baru menanam kentang terbesar di dunia.
“Ini mengilhami saya untuk menanam kentang. Memanfaatkan semua kemampuan dan pengetahuan ilmiah yang telah saya kumpulkan melalui proses dengan semua ahli. Saya benar-benar akan memberikan segalanya dan mencobanya. Menanam kentang terbesar di dunia,” ujarnya.
Rekor kentang terbesar di dunia saat ini dipegang oleh kentang milik Peter Glazebrook, petani sayuran dari Nottinghamshire, Inggris Raya. Bobotnya 4,98 kg yang ditemukan tahun 2020 lalu. [Berbagai sumber]