- Tim paleontologi di Kota Chongqing, China, menemukan fosil stegosaurus yang disinyalir berusia 168 juta tahun atau ketika era Jurrasic pertengahan.
- Penemuan spesies baru yang dinamai Bashanosaurus Primitivus dan merupakan tertua di Asia dan mungkin juga di dunia.
- Adapun, ukurannya relatif kecil sekitar 9 kaki atau setara 2,8 meter dari stegodon.
- Penemuan stegosaurus dari Jurassic Tengah China menambah banyak bukti bahwa dinosaurus itu berevolusi.
Kisah tentang dinosaurus selalu menarik. Misteri yang menyelimutinya selalu menunggu untuk terus dan terus dikuak. Para ahli pun tak pernah kekurangan isu tentang hewan purba yang satu ini. Penelitian terbaru dilakukan para paleontolog di China berhasil menemukan fosil stegosaurus tertua yang disinyalir berusia 168 juta tahun silam.
Penemuan itu mengungkap bagaimana dinosaurus yang memiliki “plat-plat” besar di punggung itu berevolusi dan berhubungan dengan spesies lainnya. Menariknya, fosil yang ditemukan ternyata lebih kecil dibandingkan yang pernah ditemukan.
Dalam laporan Journal of Vertebrate Paleontology, menyebutkan, penemuan stegosaurus itu menjadi yang tertua ditemukan di Asia. Bahkan, salah satu yang paling awal digali di mana pun tempat di dunia.
Biro Eksplorasi dan Pengembangan Sumber Daya Geologi dan Mineral Kota Chongqing Cina dan Museum Sejarah Alam London menamai spesies tersebut dengan Bashanosaurus primitivus. Nama “Bashan” sendiri merujuk pada nama kuno Chongqing. Sedangkan “primitivus” diambil untuk mewakili stegosaurus pada periode paling awal di era Jurrassic Tengah.
baca : Ekidna, Hewan Aneh yang Nenek Moyangnya Sezaman Dinosaurus
Adapun, ukurannya relatif kecil sekitar 9 kaki atau setara 2,8 meter dari stegodon. Namun, itu belum dapat dipastikan ihwal golongan umurnya. Entah remaja ataupun dewasa.
Bashanosaurus tersebut ditemukan di Formasi Shaximiao di Desa Laojun, Kotapraja Pu’an, Kabupaten Yunyang, Kota Chongqing, China. Formasi Shaximiao dibagi menjadi Anggota Bawah dan Anggota Atas.
Dan usia Anggota Atas umumnya dianggap sebagai Jurassic Akhir. Namun, usia Formasi Shaximiao bawah dianggap sebagai Jurassic Tengah.
Hingga selesai diagnosis, fosil Bashanosaurus primitivus memiliki sejumlah fitur yang membuatnya unik dari stegosaurus lain yang lebih dulu diidentifikasi. Misalnya, titik tulang di ujung tulang belikat berukuran kecil dan kurang berkembang dengan baik daripada di stegosaurus lainnya. Proyeksi tulang paha (trochanter keempat) diposisikan di bawah tengah poros dan dasar pelat armor melengkung ke luar dan lebih tebal dari pelat di punggung sepesies sejenisnya.
Stegosaurus dicirikan oleh kepemilikan dua baris parasagittal pelat armor dermal hipertrofi atau duri yang memanjang dari leher ke ujung ekor dan berkisar dari Jurassic Tengah hingga Cretaceous Awal. Fosil Stegosaur sendiri sebenarnya telah ditemukan di semua benua kecuali Antartika dan Australia. Sebagai informasi, Stegosaur pertama dikenal dari Jurassic Tengah Eropa, Cina, Argentina, dan Maroko.
baca juga : Kemungkinan Besar, Fosil Dinosaurus Bisa juga Ditemukan di Bulan?
Dikutip dari Science Daily, Dr. Dai Hui dari Biro Eksplorasi dan Pengembangan Sumber Daya Geologi dan Mineral Chongqing, yang memimpin penelitian tersebut mengungkapkan, stegosaurus yang ditemukan memiliki bentuk lebih kecil dan kurang berkembang. Hal ini karena basis tulang lebih sempit dan lebih tebal ke pelat “baju besi” yang membedakan dengan semua stegosur di era Jurassic Tengah lainnya yang ditemukan sejauh ini.
Meski memliki perawakan berbeda, Bashanosaurus primitivus memiliki kesamaan dengan beberapa dinosaurus yang punya “baju besi” yang lebih dari 20 juta tahun lebih tua. Dr. Dai Hui, berpendapat jika “bahsan” jelas mewakili spesies baru.
Dari hasil analisis, kata Dai, tentang pohon keluarga (silsilah) menunjukkan bahwa spesies baru ini adalah salah satu stegosaur yang paling awal. Agak berbeda bersama dengan Kadal Chongqing (Chungkingosaurus) dan Huayangosaurus.
“Ini semua digali dari Formasi Jurassic Shaximiao Tengah hingga Akhir. Temuan ini tentunya menunjukkan bahwa stegosaur mungkin berasal dari Asia,” tambah Dai.
Bashanosaurus mudah dikenali karena punya pelat belakang yang besar, paku ekor panjang dan kepala kecil. Dinosaurus berkaki empat ini pemakan tumbuhan yang hidup selama periode Jurassic dan Cretaceous awal. Sejauh ini fosil stegosaur 14 spesies telah diidentifikasi. Namun, karena penemuan fosil terpisah-pisah menghambat upaya untuk memahami bagaimana stegosaurus berevolusi.
baca juga : Inilah Beberapa Tumbuhan dari Zaman Sebelum Dinosaurus, yang Masih Ada hingga Kini
Kendati begitu, penemuan spesies baru ini menguak misteri yang belum terpecahkan. Diketahui Bashanosaurus primitivus memiliki beberapa fitur primitif yang mirip dengan stegosaurus paling awal seperti Huayangosaurus, Gigantspinosaurus atau Thyreophorans memiliki perlindungan menyerupai “baju besi”.
Keunggulan lain yang menonjol dari Bashanosaurus adalah ekor yang lebih panjang, tulang belikat lebih sempit dan keluar, dan fitur tulang belakang mirip dengan dinosaurus awal Scelidosaurus yang hidup selama era Jurassic Awal.
“Penemuan stegosaurus dari Jurassic Tengah China menambah banyak bukti bahwa dinosaurus itu berevolusi pada Jurassic Tengah, atau bahkan di Jurassic Awal. Barangkali evaluasinya mewakili beberapa dinosaurus berpinggul burung paling awal yang diketahui,” kata Dr. Susannah Maidment dari Museum Sejarah Alam London di kutip dari Sciencedaily.
Ia berkesimpulan, wilayah China telah menjadi hotspot fosil terbanyak yang menguak khazanah keanekaragaman stegosaur dari Jurassic Tengah sampai akhir periode Cretaceous Awal. Agaknya, penemuan evolusi ini kian menarik menyingkap sejarah bumi jutaan tahun silam dari temuan fosil dinosaurus.
baca juga : Saat Dinosaurus Punah, 7 Satwa Ini Bertahan Hidup Sampai Sekarang. Salah Satunya Ada di Rumah Kita
Sumber: sciencedaily.com dan tandfonline.com